Alas Purwo
Alas Purwo, salah satu Taman Nasional di Indonesia. Terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Luasnya mencapai 43.429 hektar. Nama Alas Purwo diyakini memiliki arti hutan pertama atau hutan tertua di Pulau Jawa. Apalagi ditunjang dengan kondisi alam hutan yang memang memiliki sejumlah situs-situs dengan keunikan alam dan dianggap keramat.
Yap, keindahan Alas Purwo, sudah terkenal di seluruh Indonesia, banyak flora dan fauna yang dilindungi di sana. Hijau, asri, dan masih alami...
Itulah kenapa, tiga mahasiswa dari salah satu universitas negeri di jakarta berminat untuk mengadakan penelitian di sana terkait Tugas Akhir mereka di bidang Botani dan Zoologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang flora dan fauna. Tidak hanya itu, mereka bertiga adalah anggota pecinta alam juga, sehingga hal - hal baru akan menantang jiwa muda mereka bertiga.
Rino, Dini, dan Roy, mereka sudah bersahabat sejak sekolah menengah atas dan tetap bersama sampai saat ini, bahkan dengan kuliah di kampus yang sama, di jurusan yang sama, dan topik tugas akhir yang sama. Benar - benar tidak terpisahkan. hehehe
Sayangnya, semenjak semester 4, Roy dan Dini memutuskan untuk berpacaran. Awalnya Rino sangat kecewa dengan keputusan mereka, tapi akhirnya Rino berlapang dada sehingga persahabatan mereka tetap berlanjut sampai sekarang.
Hari ke-1 jam 7:30 pagi...
Mereka telah sampai di pos penjagaan 1 di pinggir hutan alas purwo.
Bertemu dengan penjaga hutan yang sudah sepuh (tua), berumur sekitar 85 tahun, dengan rambut yang seluruhnya beruban, jenggot putih yang panjang dan muka yang yang sudah keriput. Bapak itu biasa dipanggil Mbah Ndi...
Mbah Ndi, sudah puluhan tahun ikut menjaga alas purwo yang secara turun temurun diamanahkan kepada keluarga beliau. Beliau selalu berpesan kepada setiap orang yang akan memasuki hutan agar tidak melanggar pantangan - pantangan yang beliau ucapkan. Dia selalu berkata begini,
"Mboten pareng macem - macem nggeh ngger, cah bagus, mboten pareng sembrono. Alas niki, wonteng ingkang njogo", yang artinya tidak boleh berbuat macam - macam di sini ya anak muda, tidak boleh gegabah. Hutan ini ada yang "menjaga".
Begitu pesannya kepada setiap orang.
Tapi kali ini berbeda, dia menatap Dini terus menerus, dengan tatapan yang sangat tajam.
Setelah sarapan, mereka meninggalkan pos penjagaan untuk memasuki alas purwo tersebut...
Selama perjalanan, mereka disuguhi pemandangan - pemandangan yang indah, pohon - pohon mahoni di kanan kiri jalan dan suara burung berkicau sangat merdu, membuat pikiran mereka sangat jernih. Mereka seakan lupa akan dosen - dosen killer yang menunggunya di kampus serta sesaknya jalanan ibu kota. Benar - benar sangat menyejukkan pikiran...
Selama perjalanan itu pula mereka banyak menemukan tumbuhan - tumbuhan langka yang akan menjadi sangat berharga untuk penelitian mereka...
Tak terasa mereka sudah berjalan jauh ke tengah hutan, sampai akhirnya mereka menemukan dua jalan berbeda (persimpangan)...
Satu jalan menunjukkan arah pantai selatan banyuwangi dimana terdapat tempat penangkaran penyu, dan arah satunya menunjukkan arah timur dimana ada penangkaran rusa. Itu informasi yang mereka dapatkan dari seorang ibu pengambil kayu di hutan beberapa saat sebelum mereka sampai di persimpangan.
Ibu itu juga memberi tahu bahwa jalan ke arah selatan lebih alami lagi, karena kebanyakan orang yang datang ke alas purwo lebih suka ke tempat penangkaran rusa. Sehingga dimungkinkan akan lebih banyak lagi flora dan fauna langka yang akan mereka dapatkan...
Dan benar...
Mereka sangat senang karena mendapatkan banyak tanaman langka yang baru mereka temukan di sini.
Tak terasa mataharipun sudah mulai tenggelam.
Mereka bergegas mencari tempat untuk mendirikan tiga tenda...
Jam 7 malam...
Mereka menyalakan api unggun didekat tenda, sembari membuat mie goreng. Setelah makan, mereka bernyanyi bersama.
Roy dan Dini terlihat begitu mesra sekali...
Rino hanya bisa tersenyum melihat pemandangan itu, yah, hanya bisa tersenyum sambil berharap ada bidadari jatuh dari langit. hehehe
Jam 1 Pagi...
Dini terbangun dari tidurnya...
Dia merasa diluar sangat ramai sekali...
"Ada apa ya? kenapa ditengah hutan ramai suara orang?" pikirnya
Karena penasaran dia bergegas keluar tenda.
Dan ternyata Rino dan Roy sudah berada di luar juga...
"Ada apa ini? kok ramai sekali di sana?" tanya Dini
"Itu sepertinya ada pasar disana?, yuk kita ke sana?" ajak Roy, dengan menggandeng tangan Dini...
Dini melihat jam tangannya lagi. benar... ini masih jam 1 pagi.
Tapi suasana di hutan ini sangat aneh guys. Suasananya sudah seperti pagi hari sekitar pukul 5 pagi...
Berkabut dan matahari pagi belum menembus tempat itu...
Setelah berjalan 100 meter dari tenda, mereka melihat ada sebuah pasar tradisional.
Benar - benar tradisional. Pembeli dan penjualnya memakai pakain tradisional rakyat sehari -hari.
Para wanita memakai kembem dan jarik batik, laki - lakinya memakai celana kain warna hitam...
Ada juga anak - anak kecil yang memakai celana pendek dan bermain di sana, mereka ada yang main lompat tali, dan ada pula yang kejar - kejaran..
"Rino, ini aneh, mana mungkin jam satu pagi ada pasar???" Dini sudah memperlihatkan ketakutannya
Rino dan Roy serempak tertawa...
"Ini sudah jam 5 pagi Din, kok bisa jam 1? Jam lu mati tuh, nah jam murah sih. hehe" Rino menjawabnya dengan masih terus tertawa....
Jam Dini memang mati ternyata. Tapi Dini sangat yakin, sewaktu melihat jam tadi di dekat tenda, jam nya masih berputar dengan normal
"Ah sudahlah, mungkin memang gw yang salah lihat tadi", Pikir si Dini...
Kejadian yang membuat Dini heran lagi adalah ketika Rino dan Roy menawar barang dan makanan dengan bahasa jawa. Dini sangat heran, bagaimana mungkin mereka bisa bahasa jawa sedangkan mereka bertiga asli Jakarta.
Ketika Dini menayakan hal itu kepada mereka berdua, mereka hanya tersenyum...
Dan Roy menjelaskan ke pada Dini, orang tua mereka asli jawa timur jadi mereka berdua bisa sedikit dikit bahasa jawa.
Di Pasar itu, mereka memakan makanan khas jawa, seperti pecel, ada kue - kue juga...
Ada naga sari, ada apem, dan rasanya sangat enak...
"Enak Din?", tanya Roy
"Enak banget, seandainya saja aku bisa makan tiap hari makanan-makanan ini, pasti senang sekali"? jawab Dini
Rino, menoleh ke arah Dini, sambil tersenyum dia berkata, "Kamu pasti akan makan semua ini setiap hari kok Din"
Tiba - tiba kondisi yang tadinya terang menjadi gelap kembali...
Rino dan Roy tiba - tiba menghilang...
Orang - orang pasar berubah menjadi makhluk yang sangat menyeramkan...
Ibu - ibu penjual pecel menjadi kuntilanak dengan rambut menjuntai ke bawah, anak - anak yang tadinya bermain berubah menjadi tuyul...
Pembeli -pembeli ada yang berubah menjadi pocong dan gendruwo...
Serempak semuanya menoleh ke arah Dini...
Tiba - tiba...
Gelap...
dan Dini pun ambruk...
"Din, Din, apakah kamu sudah bangun?" Roy memanggil Dini dari luar tenda, begitu juga yang dilakukan oleh Rio.
Tapi mereka berdua tidak menemukan Dini di dalam tenda...
Iya bener guys... Dini tidak ada, kejadian tadi malam bukan mimpi belaka yang dialami Dini...
Mereka berteriak memanggil nama Dini, tapi tidak ada jawaban. Di saat itulah mereka mulai panik dan bingung.
Di saat itulah, mereka bertemu dengan ibu pengambil kayu yang mereka temui kemarin. Ibu itu tersenyum kepada mereka berdua seraya berkata,
"Anak muda, sebaiknya kalian berdua pulang. Teman kalian sudah ndak bisa bakal ditemukan lagi" Kata Ibu pengambil kayu tersebut.
"Temenmu itu punya hutang di alas purwo ini, jadi dia harus berada di sini untuk menebus hutangnya". lanjutnya
Rino dan Roy saling berpandangan dengan tatapan sama - sama bingung...
"Hutang apa Bu?", tanya Roy kepada Ibu itu...
Tapi setelah Roy menoleh kembali kepada Ibu itu, dia menghilang... Tak berbekas...
Rino dan Roy duduk lemas bersandar pohon...
Mereka sama sekali tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi...
"Kita harus menemukan Dini secepatnya Rino, dan membawanya pulang, Harus!!!"
Dan mereka berdua tetap melanjutkan pencarian.
Malam pun kembali datang...
Mereka kelelahan setelah seharian mencari Dini...
"Roy?", tiba-tiba Rino mulai bicara
"Aku pernah membaca buku, pengorbanan harus dilakukan untuk memanggil makhluk gaib" Lanjut Rino...
Tiba -tiba Rino menyayat telapak tanggannya dengan pisau, dan darah segarpun bercucuran...
Roy terkejut akan apa yang dilakukan temannya itu...
Angin disertai dengan petir tiba - tiba datang...
Angin itu sangat kencang...
Pohon - pohon pun terasa mau roboh dibuatnya...
Setelah angin berhenti, sayup - sayup terdengar suara gamelan jawa... Semakin lama semakin keras suaranya...
Dari kejauhan terlihat rombongan sekelompok orang atau mungkin lebih tepatnya makhluk dari alam lain, berjalan ke arah mereka berdua...
Ada seorang ratu yang di bopong para pengawalnya dengan tempat yang sangat bagus dan berlapiskan emas. Ratu itu memakai mahkota dari permata dengan gaun hijau yang sangat indah...
Sangat cantik... Di kelilingi dengan dayang - dayang dan punggawa kerajaan...
Sang Ratu berkata kepada mereka berdua
"Jika kalian ingin teman kalian kembali, kalian harus menukarnya dengan diri kalian. Dia punya hutang dan harus dibayar".
"Hutang?, hutang apa? dan sebenarnya siapa kalian? aku yakin kalian bukan manusia? " tanya Rino berbicara terbata - bata...
Sang Ratu hanya tersenyum...
Roy and Rino saling memandang...
"Selamat tinggal Roy, jaga Dini baik - baik" Pinta Rino
Roy hanya bisa diam...
"Baiklah, saya rela menggantikan posisi Dini, Ratu"!!!
Rino berjalan kearah sang Ratu...
Tiba - tiba...
Roy memegang dan merangkul Rino...
"Sudah cukup pengorbanan yang kamu lakukan selama ini untuk kita Rino. Aku tau selama ini kamu juga sayang sekali sama Dini. Aku tau, perhatian dan sayangmu melebihi apa yang aku berikan selama ini. Kau yang membuatnya selalu tersenyum ketika aku menyakiti Dini. Kau yang selalu memberi motivasi Dini ketika dia ada masalah dengan keluarganya. Aku yakin dia akan bahagia bila bersama mu"
"Tidak Roy... Aku tahu, kau akan lebih bisa membuatnya bahagia Roy. Aku akan sangat senang. apabila gadis yang aku sayangi bahagia" Rino mulai meneteskan air mata...
Lalu sang Ratu menggandeng tangan Rino...
Setelah itu, dunia seperti berputar...
Jam 7 pagi di depan pos penjagaan...
Roy dan Dini dibangunkan oleh Mbah Ndi...
Mereka bingung...
Apa yang sebenarnya terjadi???
Tanpa ditanya Mbah Ndi langsung menjelaskan...
"Saya tidak menyangka, Ratu berbaik hati menukarmu dengan anak mudah yang berhati ikhlas itu, nduk. Dari awal saya sudah tahu, kamu itu anak Ibu Rosina dari mukamu yang sangat mirip dengan dia. Ibumu dulu tinggal di kampung Manunggal, Desa Pesisir Selatan dari hutan ini. Ibu mu punya janji kepada masyarakat kampung pesisir untuk ikut menjaga dan melestarikan hutan ini juga karena sudah turun temurun dilakukan. Agar hutan ini tetap alami. Tapi tidak tahu kenapa, dia lebih memilih seseorang dari Jakarta untuk menjadi suaminya dan meninggalkan kewajiban yang harusnya diemban oleh ibumu"
"Rino?? Dimana Rino??", Mereka berdua langsung menanyakan hal yang sama, tersadar bahwa Rino tidak ada...
Mbah Ndi hanya tersenyum...
SEKIAN
Cerita diatas hanya fiksi dan imajinasi penulis...
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar ya Guys... :D
klimaksnya dapet go, tp endingnya terlalu cepet kurang smooth :D
ReplyDelete#just-in-my-opinion :D
overall bagus, lima jempol buat argo
P.S : ditunggu karya-karya selanjutnya :D, khusunya horor2 kaya gini, kamu berbakat bgt :P
Makasih ya Din, buat sarannya juga...
Deletesepertinya memang terlalu cepat krn kemarin dikejar waktu. hehehe
sip sip...
makasih banyak
Perkenalkan nama saya zull fikar. Dan saya ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH JONOSEUH atas bantuannya selama ini dan saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sukses dan ini semua berkat bantuan MBAH JONOSEUH,selama ini, saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang2 dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya usaha Restoran sendiri,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH JONOSEUH atas bantuan nomor togel dan dana ghaibnya, dan saya yang dulunya pakum karna masalah faktor ekonomi dan kini kami sekeluarga sudah sangat serba berkecukupan dan tidak pernah lagi hutang sana sini,,bagi anda yang punya masalah keuangan jadi jangan ragu-ragu untuk menghubungi MBAH JONOSEUH karna beliau akan membantu semua masalah anda dan baru kali ini juga saya mendaptkan para normal yang sangat hebat dan benar-benar terbukti nyata,ini bukan hanya sekedar cerita atau rekayasa tapi inilah kisah nyata yang benar-benar nyata dari saya dan bagi anda yg ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH JONOSEU di 0823 4444 5588 dan ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang ke 2 kalinya terimah kasih..
Delete