Kata sebagian orang yang gemar menulis, menulis itu mudah, mudah banget malah. Kata-kata itu sudah terngiang dan tersimpan di otak ku sejak lama. Sejak SMA bahkan. Tapi kenapa ya aku males bgt buat nulis. Apa hobinya juma walking2 dan ngabisin uang ortu*Ketahuan belangnya deh.
Yak, nulis membuatku bosan. Maklum hobiku kan menyayi dengan suara fales dan direkam lewat webcam laptop. Ya, memuji suara yang bervibra. Siapa lagi yang memuji kalau g diri sendiri. Malah keseringan nyanyi di kos. eh, kontrakan, ditiruin ama kuman. Ini bukan kuman yang kecil bgt g kelihatan lo. Kuman ini nama orang. Nama aslinya aku gag tau sapa. Gag tau juga kenapa dipanggil kuman. Padahal anaknya gag buluk2 amat. Pis Man.
Huahahaha... Suaranya menirukan suaraku yang bervibra. Sumpah kacau, padahal vibraku gag seburuk itu. Aku sih cuek aja. Lha wong emang suaraku bagus. Gag papa kan PeDe?? Dari pada minder*tapi kayaknya kepedean deh. hihihi...
Kenyataanya memang seperti itu kok. Jadi yg namanya nulis, ampun deh, males tingkat tinggi. Tanya kenapa? Karena yang namanya nulis butuh mikir, dan gag hanya itu pikiran atau ide yang ada di otak juga mesti dikeluarin. G tau dah lewat mana ngeluarinnya. lewat hidung kali ya*mimisan dong. Sedangkan otakku ini, aneh lagi. Kayak orangnya kali ya, ajaib bgt. Kalau lagi gag ada mood alias BeTe2 ah. Jangan kan mikir, makanpun gag napsu. Bawaanya pingin jalan2 keluar kota. Gag pake kota sih sebenarnya. Cuma pingin jalan2 keluar. Refreshing geto.
Walhasil, ternyata jalan2 juga ada manfaatnya juga selain ngabisin duwit. Aku menemukan sebuah buku asoy geboy bohay, tentang nasib hidup anak kos yang dicurhatin di blog. Pengalaman hidup bgt, ceritanya juga gokil dan bahasanya mengalir. Sebenernya yang menemukan temenku. Kahima yg teraniaya. Dan yg beli juga dia. Aku mah cuma pinjem. hehehe, gag modal yak. Setelah membaca dengan penuh penghayatan, cekikikan maksudnya jadi pingin buat blog, dan menggores catatan kebanggan di lembar sejarah manusia* heyah, itu mah lirik lagu totalitas perjuangan. Sebelumnya aku juga baca buku gokil sih, punya raditya dika. Kambing jantan dan Cinta brontosaurus. Inspirasi juga dari situ, tapi gag terlalu kuat untuk memotivasi menulis. Maklum lah, bukunya juga pinjeman. Punya sapa lagi kalau bukan si Defa.
Pada malam hari. Lupa tepatnya kapan. Trio kwek2... si Defa sebagai Kahima HMTL, Alfan alias Panci sebagai Kadept Ristek HMTL, dan aku sendiri sebagai Kadept PSDM HMTL* sombong dikit gpp kan. hehe. Kami bertiga pergi ke toko buku. Gramedia gitu. sok keren bgt sih, padahal lagi bokek. Sebenarnya kami bertiga perlu pengamanan yang ketat, takut ada teroris nyasar. Eh waktu itu belum ada pemboman di jakarta deng. Waduh jadi orang kok sok bgt sih.
Yupz, akhirnya dengan berpikir panjang. Takut duwit habis maksudnya, aku membeli sebuah buku yang ditunjukin defa. Anak kos dodol dari Dewi Rieka. Sejak membeli buku itu, aku jadi haus akan kasih sayang. eh bukan kasih sayang tapi humoria. Yup-yup, dengan membaca buku ber-genre humor, aku jadi ketagihan. Kayak ketagihan obat gitu*halah, ngaco... Yang pasti aku ketagihan baca2 buku jenis tersebut. Gokil abis, bahasanya mudah, gag ribet. Otak jadi langsung nangkep. Maklum loadingnya lama ni otak. Trus aku lanjutin deh beli bukunya Dewi atau Dedew yang Anak Kos Dodol Lagi. Bukan promosi lo. Aku bukan tim suksesnya dedew kok. Tapi emang, bukunya makin seru Cuy. Sampai akhirnya aku bikin blog sendiri dan nulis cerita yang gag karuan semacam ini. Terinspirasi ceritanya. Atau malah hanya ikut-ikutan? Hanya Allah yang tahu. Kita lihat nanti aja ya.
Jadi dari pernyataan di atas, bisa disimpulkan bahwa kalau beli buku mesti punya uang*ngaco lagi, ngaco lagi... Dari cerita di atas saya dapat berkata bahwa menulis bisa disebut mudah apabila sudah belajar. Membaca buku sudah termasuk belajar lho. Kataku sih.
Entah itu karya tulis maupun banyolan belaka perlu belajar. Seseorang yang belum belajar akan susah menuangkan idenya dalam sebuah tulisan. Untuk membuat sebuah karya tulis saya masih harus belajar banyak karena gag asal njeplak atau bahasa gaulnya gag asal nulis, tapi coba deh belajar yang ringan2 dulu seperti curhat di blog kayak gini. Sambil cerita kejadian kemarin, esok, dan setrusnya*Emang peramal....Meskipuk kata2nya ancur dan kalau dinilai guru bahasa indonesia dapet angka 6. It's Ok Guys. Namanya juga study. Aku juga pingin bikin karya tulis yang wah, maklum masih amatiran bgt.. Kebiasaan asal comot di web sih.
Yak, belajar tak akan ada batasnya. Kalau kata orang tua sih, Belajar sampai mati. Wuiih syerem juga kata2nya. Semangat Anak2 Indonesia. Generasi muda penerus bangsa.